tes
π― 10 Tulah Mesir & Tujuan Kasih Allah
π₯ 1. Allah Memulai Percakapan dengan Tindakan
“Allah mengetuk pintu hati Mesir melalui tanda-tanda yang tidak bisa diabaikan.”
π‘ Tulah pertama bukan hukuman, melainkan undangan: “Maukah kamu memilih untuk mengenal-Ku?”
π 2. Air Nilah Berubah Darah – Tulah #1
“Musa menegakkan tongkat di atas sungai, dan air menjadi darah...” (Kel 7:20)
Air yang biasa diminum menjadi tidak bisa dipakai.
π Darah melambangkan akibat dosa: semua yang kita andalkan di dunia bisa menjadi racun bila dipisahkan dari Allah.
πΈ 3. Katak Meliputi Rumah – Tulah #2
Katak masuk ke kamar tidur, ke dapur, ke oven.
π‘ Allah menunjukkan bahwa dosa tidak hanya merugikan publik, tapi juga mengganggu rumah tangga pribadi.
π¦ 4. Nyamuk Menyelimuti Daratan – Tulah #3
Serangga kecil namun tak tertahankan.
π Kasih Allah memakai hal yang tampak remeh untuk menegur keangkuhan manusia yang merasa kuat.
πͺ° 5. Lalat – Tulah #4
Kebersihan yang biasanya terjaga menjadi kotor.
π‘ Allah mengingatkan bahwa kemurnian hidup hanya bisa dijaga oleh Roh-Nya.
π 6. Penyakit Ternak – Tulah #5
Ekonomi Mesir tergantung pada ternak.
π Ketika sumber penghidupan diambil, manusia diajak mencari Sumber Kehidupan sejati.
π€ 7. Bisul pada Tubuh – Tulah #6
Rasa sakit menyentuh kulit sendiri.
π‘ Allah ingin kita merasakan konsekuensi dosa secara pribadi agar tercetus pertobatan.
π© 8. Hujan Es – Tulah #7
Alam membelot; es menghancurkan panen.
π Segala ciptaan berseru: “Bebaskan kami dari belenggu dosa manusia!”
π¦ 9. Belalang – Tulah #8
Belalang memakan sisa panen.
π‘ Allah menunjukkan bahwa keserakahan manusia memakan hasilnya sendiri.
π« 10. Kegelapan – Tulah #9
Tiga hari gelap gulita.
π Ketika cahaya ditiadakan, manusia baru sadar betapa butuh terang kasih Kristus.
π 11. Kematian Sulung – Tulah #10
“Kematian akan melintas di negeri itu... kecuali rumah yang berdarah di ambang pintunya.” (Kel 12:23)
Tulah terakhir bukan balas dendam, tapi titik klimaks belas kasihan: “Masukkan darah domba, maka anakmu akan selamat.”
π― Ini adalah gambaran Paskah rohani: kasih Allah menawarkan perlindungan, bukan paksaan. Setiap rumah bebas menerima atau menolak.
❓ Tanya Jawab
Apa tujuan Allah mengirimkan tulah?
Untuk mencairkan hati yang keras, bukan mematahkannya. Setiap tanda bertanya: “Akankah kamu membiarkan Aku membebaskanmu?”
Apakah Allah kejam menghukum Mesir?
Tidak. Firaun sendiri memilih keras kepala. Allah menyingkap konsekuensi, lalu menawarkan jalan keluar di setiap langkah.
Bagaimana tulah berkaitan dengan kebebasan rohani?
Tulah menyingkap belenggu dosa—ketika manusia merasa “bebas”, ia terkadang terperangkap. Allah membuka mata agar manusia benar-benar memilih kebebasan di dalam-Nya.
Apakah kita masih bisa mengalami “tulah” di hidup sekarang?
Ya, kehilangan, sakit, atau krisis bisa menjadi “tulah” yang menolong kita melihat bahwa hanya Allah yang dapat memulihkan.
✅ Kesimpulan
Sepuluh tulah bukan daftar hukuman, melainkan sepuluh panggilan kasih. Allah tidak berkehendak kehilangan siapa pun; Ia terus mencari, menawarkan, dan menunggu respons kebebasan kita. Saat kita merespons “ya”, darah domba—simbol Kristus—menjadi jaminan keselamatan.
π Pelajaran Hidup
- Mari kita lihat krisis sebagai undangan Tuhan untuk memperbarui hubungan dengan-Nya.
- Kebebasan sejati adalah bebas memilih untuk berada dalam kasih-Nya.
- Karakter Allah adalah adil namun penuh pengampunan; Ia tidak pernah memaksa, selalu menghormati pilihan kita.
- Biarlah kita setiap hari mengecat “ambang pintu” hati kita dengan darah domba—mengakui perlindungan dan kasih Kristus.
Comments
Post a Comment