Minggu - SS
Pelajaran dari Keluaran 12:31-36
Firaun, Roti Tak Beragi, dan Firman Tuhan
Keluaran 12:31-36 menceritakan momen dramatis ketika Firaun akhirnya mengizinkan bangsa Israel pergi, namun dengan permintaan yang mengejutkan. Kisah ini juga menyoroti detail penting tentang roti tak beragi yang dibawa oleh Israel.
Permintaan Aneh Firaun: "Berkatilah Aku Juga!"
Raja yang Mengaku "Dewa"
Firaun, yang menganggap dirinya dewa di bumi, tiba-tiba meminta berkat dari Musa dan Harun, hamba Tuhan yang baru saja menghancurkan kerajaannya dengan tulah.
Bukan Pertobatan, tapi Kekalahan
Permintaan Firaun bukan tanda penyerahan diri atau pertobatan sejati kepada Yahweh, melainkan wujud keputusasaan dan kekalahan. Ia hanya ingin menghentikan kehancuran kerajaannya, bukan karena ia berubah hati.
Firaun Melambangkan Pemberontak
Firaun melambangkan Iblis dan semua orang yang tidak bertobat. Mereka akhirnya mengakui kuasa Tuhan saat konsekuensi pilihan mereka terungkap, namun mereka hanya ingin bebas dari penderitaan, bukan dari dosa itu sendiri.
Berkat Sejati: Kebenaran dan Kasih
Berkat yang Firaun inginkan (kekayaan, kekuasaan) bukanlah berkat sejati dari Tuhan. Berkat sejati adalah kebenaran dan kasih, serta kebebasan untuk memilih percaya kepada Tuhan. Firaun menolaknya, berbeda dengan Nebukadnezar yang akhirnya menerima berkat sejati.
Roti Tak Beragi: Pelajaran Mendalam
Kepergian yang Tergesa-gesa
Orang Israel membawa adonan mereka sebelum diberi ragi, dibungkus kain di pundak. Ini menunjukkan urgensi kepergian mereka yang tak terduga, meski sudah diperingatkan.
Ragi = Dosa, Roti Tak Beragi = Yesus
Dalam konteks Paskah, ragi melambangkan dosa. Roti tak beragi melambangkan Yesus, yang tidak berdosa.
Adonan Tak Beragi & Firman Tuhan
Adonan tak beragi yang belum siap dimakan ini bisa melambangkan **Firman Tuhan (Alkitab)**. Kita harus membawanya di pundak (tanggung jawab) dan melindunginya di hati (di bawah pakaian).
Firman yang Hidup & Aktif
Seperti adonan yang hidup, Firman Tuhan juga hidup dan aktif (Ibrani 4:12). Ia menembus jiwa dan roh, menghakimi pikiran dan sikap hati.
Membutuhkan Studi & Perkembangan
Adonan perlu diuleni dan dipanggang agar siap dimakan. Demikian pula, banyak kebenaran dalam Firman Tuhan membutuhkan studi, pergumulan, dan pengembangan pada waktu yang tepat sebelum dapat dicerna sepenuhnya.
Kebenaran Baru untuk Setiap Generasi
Seperti adonan yang terus menghasilkan roti untuk generasi mendatang, Firman Tuhan yang hidup terus menghasilkan kebenaran baru untuk setiap generasi berikutnya.
Comments
Post a Comment